Sebelum mengunjungi Sekretariat Swasembada Gizi, Ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Barat beserta rombongan di sambut langsung oleh Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto beserta jajaran Perangkat Daerah di Aula Krakatau Kantor Bupati setempat, Jum’at (02/12/2022).
Kedatangan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Barat Hj. Septi Istiqlal beserta rombongan merupakan ajang mempererat tali silaturahmi sekaligus studi tiru mengenai penanganan stunting di Kabupaten Lampung Selatan melalui program swasembada gizi.
Pada kesempatan itu, Ketua TPPS Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto menyampaikan, strategi pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Lampung Selatan adalah proyek cetak generasi unggul Lampung Selatan, di mana untuk siap menyongsong Indonesia maju dengan memastikan generasi unggul, berdaya saing, tangguh dan berbudi pekerti.
“Sesuai yang diinstruksikan oleh Bupati Lampung Selatan, adalah proyek cetak generasi unggul Lampung Selatan. Mengapa namanya proyek karena proyek pasti mempunyai target, nah target kami di Lampung Selatan untuk mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia yang maju di tahun 2024 stanting harus di bawah 5% dan kami memiliki target Zero stunting,” ungkap Winarni.
Winarni, yang juga merupakan Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan mengatakan, target proyek cetak generasi unggul Lampung Selatan yaitu bagaimana meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IDM) di daerahIa menuturkan, dengan upaya meningkatkan kualitas Kesehatan melalui Gerakan Swasembada Gizi, meningkatkan kualitas pendidikan melalui Gerakan Swasembada Sekolah dan meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat, semua itu harus diatas 70%.
“Hal inilah untuk bagaimana IPM di suatu daerah bisa naik, karena suatu daerah akan diukur kemajuannya melalui IPMnya yang tinggi dan target Lampung Selatan IPM harus mencapai di atas 72%,” tutur Duta Swasembada Gizi itu.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pembelajaran gerakan swasembada gizi yang bisa diambil yaitu, komitmen Kepala Daerah dalam upaya membangunan sumber daya manusia yang merupakan hal utama, kampanye besar-besaran tentang gerakan swasembada gizi sangat membantu dalam keterlibatan semua sektor dan perencanaan yang berbasis fakta di lapangan.
“Pendampingan dan kunjungan langsung ke penerima manfaat atau turun langsung kepada masyarakat, fungsi Kabupaten sebagai pemandu dan fasilitator bagi Kecamatan, desa dan kader, mampu mengevaluasi setiap hasil dari kegiatan yang dilakukan, kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan program dan peran kader sebagai ujung tombak,” tandasnya.