KALIANDA, – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto beserta Jajaran Pemerintahan terus berupaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bumi khagom mufakat.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggali potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, melalui berbagai inovasi dan ide kreatif yang disalurkan dalam program-program pembangunan Pemerintah Daerah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nanang dalam Rapat Pembangunan yang diikuti oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lampung Selatan Maju di Rumah Dinas Bupati Setempat, Rabu (2/3/2022).
“Kita menggali potensi daerah, bagaimana untuk meningkatkan pendapatan daerah, terus kita lakukan. Nah, ini membutuhkan inovasi-inovasi dari seluruh jajaran, ini yang harus kita sinkronkan dulu dengan situasi kondisi sekarang ini kita sama-sama belajar,” ungkap Nanang.
Nanang mengungkapkan, situasi pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia termasuk Kabupaten Lampung Selatan selama 2 tahun terakhir, membuat pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat kian menurun. Bila terus dibiarkan, maka hal tersebut akan berdampak fatal terhadap perekonomian negara.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar jajaran OPD/Instansi terkait dapat bersinergi dengan BUMD Lampung Selatan Maju, dalam mengambil langkah kreatif dan inovatif guna percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lampung Selatan.
“Saat ini kita berjuang membangun suatu pondasi pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, untuk generasi yang akan datang. Kalau ini tidak kita lakukan sama saja kita sudah membodohi generasi yang akan datang, tidak dibangunkan pondasi yang kuat untuk menghadapi era yang lebih berat daripada sekarang ini,” jelasnya.
Menurut Nanang, peluang ekonomi yang dapat diambil oleh Lampung Selatan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu dengan mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat.
“Jangan berdiam diri, pasrah dan tidak mau bangkit dari situasi kondisi seperti sekarang ini. Jadi gak ada suatu alasan, bagaimana pada situasi kepepet seperti sekarang ini kita makin cerdas, bagaimana kita bisa meningkatkan pendapatan daerah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi UMKM nya, wisatanya dan lain-lain. Maka saya harapkan pembangunan jangan ke infrastruktur semua,” katanya.
Sementara, Direktur Utama BUMD Lampung Selatan Maju Edy Setiawan mengatakan, guna mempercepat peningkatan PAD pihaknya akan memasarkan beras premium lokal kepada seluruh elemen masyarakat. Adapun harga yang akan dipasarkan yaitu Rp.11 ribu perkilogram dengan target penjualan perbulan sebanyak 80 ribu ton beras.
“Yang paling cepat dan yang paling bisa diputar adalah beras, sebelumnya ada beberapa business plan yang akan dikerjakan sehingga ini bisa menambah PAD. Tapi memang yang paling cepat ini adalah beras, mengapa beras karena memang Lampung Selatan ini surplus untuk beras,” ujarnya.
Edy setiawan mengungkapkan salah satu tujuan utama dari penjualan beras lokal yaitu untuk menunjukkan kualitas beras premium asli Lampung Selatan, kepada masyarakat dalam dan luar daerah yang tidak kalah saing dengan beras kabupaten lainnya. Disisi lain, juga dapat mensejahterakan para petani di bumi khagom mufakat.
“Kami merencanakan untuk menjual beras premium, karena tentunya ada segmentasi yang kami targetkan agar beras ini bisa dirasakan oleh masyarakat Lampung Selatan. Kami akan menjual beras ini kepada PNS dan non PNS, sehingga seluruh elemen masyarakat bisa merasakan nikmatnya beras Lampung Selatan. Selain itu juga, kita mampu mensejahterakan petani,” tuturnya. (ptm)