Selain itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan ini menyampaikan, sejak tahun 2017 sampai 2019, capaian ODF di Lampung Selatan dilakukan dengan program Swasembada WC yang dilaksanakan dengan kerja sama dan gotong royong dari semua pihak.
“Tahun 2019 angka stunting Lampung Selatan mencapai 29 persen, sehingga ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi kabupaten Lokus Stunting. Alhamdulillah tahun 2022 angka stunting bisa dibawah 10 persen. Dan tahun 2024 Kabupaten Lampung Selatan menargetkan zero stunting alias 0 persen stunting,” ucap Winarni.
Lebih lanjut Winarni menyampaikan, bahwa terkait program Swasembada Sekolah, pemerintah daerah terus berupaya dalam memecahkan masalah putus sekolah dengan mendata anak yang putus sekolah dan usia anak sekolah yang putus sekolah.
Menurut Winarni, pengetahuan dan kecerdasan anak mulai dari sejak dini juga perlu diperhatikan. Sehingga kedepannya mereka menjadi orang tua yang memiliki pengetahuan yang baik agar tidak melahirkan anak-anak yang berpotensi stunting.
“Dari data yang disampaikan kecamatan dan desa, kami mendapatkan sebanyak 20.000 anak tidak ada ijazah SMA. Dan sampai saat ini pendataan tersebut masih terus dilakukan untuk bagaimana pemerintah daerah nantinya dapat menuntaskan hal tersebut,” ungkap Winarni.
Untuk itu, Bunda Winarni sangat berharap dukungan dari pemerintah daerah dan lintas sektoral lainnya untuk dapat bersama membangun kabupaten Lampung Selatan melalui proyek cetak generasi unggul membangun komitmen bersama agar tidak ada lagi anak yang tidak sekolah.
“Pengelolaan partisipasi masyarakat diawali dengan kegiatan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan terhadap kebutuhan, baik lembaga pendidikan maupun masyarakat. Selanjutnya membuat perencanaan berdasarkan atas kebutuhannya untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki, serta menyusun alternatif program tersebut,” pungkasnya. (lmhr)
Related Posts "uta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto menjadi narasumber talkshow program Ruang Dialog Radio Dimensi Baru FM (DBFM)"